Tuesday, June 3, 2014

Video Project (Third) + GSLC

Perusahaan multinasional (MNC) adalah sebuah perusahaan internasional atau transnasional yang sebenearnya memiliki kantor pusat di satu negara tetapi kantor cabang di berbagai negara , baik negara maju dan maupun berkembang. Contohnya saja Coca-Cola,Philips, Volkswagen. Sebuah perusahaan akan menjadi perusahaan multinasional berdasarkan keuntungan untuk mendirikan produksi dan kegiatan lainnya di lokasi asing. Perusahaan mengglobalisasikan kegiatan mereka baik untuk memasok pasar dalam negeri-negara mereka dan melayani pasar luar negeri secara langsung. Menjaga kegiatan asing dalam struktur perusahaan memungkinkan perusahaan menghindari biaya yang melekat oleh perantara, dengan entitas yang terpisah sambil memanfaatkan pengetahuan perusahaan mereka sendiri..
Karena jangkauan internasional dan mobilitas, wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi agar perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka di wilayah tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional seringkali menawarkan insentif seperti potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau standar pekerja dan lingkungan yang memadai.


Dan tahap ke-tiga project kami adalah mewawancarai ahli Hubungan Internasional. Karena terkait satu-dua hal. pada hari Senin, 2 Juni 2014 kami memutuskan untuk mewawancarai seorang owner dari sebuah barber shop di daerah Jakarta Barat yang bernama Ipoel. jawaban kami tanpa ragu dia jawab dan dia merupakan orang yang sangat ramah. segan pun muncul dalam diri kami terhadap beliau. bagaikan petir menyambar kami bahwa keesokan harinya kami dapat langsung mewawancarai Bapak Taufik yang menjabat sebagai seorang
ahli Hubungan Internasional didalam Kementrian Koprasi dan Usaha Kecil Menengah. hal ini semakin membawa kami kedalam hal yang baru dan realistis untuk project kami kedepannya.

Andrew 
1701361756

Video Project (second)

Hambatan dan rintangan haruslah kami jalani , bukan hanya dalam video ini tetapi hidup pun penuh dengan tantangan. Tanpa tantangan hidup anda takkan berarti, bukan? oleh karena itu tantangan memberi video kami lebih berarti. Saat kelompok lain mulai meng"eksekusi" kelompok kami masi berpikir keras. Tugas yang menumpuk adalah penghalang utama bagi kami sekelompok. 

Mungkin ditahap selanjutnya kami akan mulai mewawancarai sipil untuk menguras informasi yang mereka punya tentang pendapat dan stigma mereka terhadap UKM. Harap kami hanya satu, wawancara akan berjalan dengan harmonis dan membantu kami dalam proses kedepannya. 

Andrew
1701361756

Video project (first)

Kelompok kami yaitu kelompok 12 mendapati tugas untuk UAS kami yaitu video project , yang bertemakan Small Medium Enterprises atau yang sering disebut juga Usaha Kecil Menengah. kelompok kami beranggotakan Saya Andrew , Vandra , Dania , Fitri. UKM adalah fenomena ekonomi Indonesia yang dimana dalam prosesnya berkembang dan meluap. Profesionalitas adalah visi kami dalam menjalankan video project ini. 


Pada tahap ini, kami akan mencari narasumber yang bisa kami "korek" dengan tepat informasinya untuk kedepannya. Perencanaan adalah tahap awal kami. Doa kan kami agar profesionalitas tetap menjadi subjek utama kami.

Another process of Video-making

Our group had finally done an interview. Based on our topic about SMEs, we choose a small barbershop in West Jakarta to be our target to represent the small enterprise. The interview process was going well because the respondent was really cooperative and friendly. The respondent is the owner of this small barbershop named “Jazcut” , his name is Ipul. Ipul was very open to us. We discussed a lot about small businesses and we got a lot of information. After that, we had a consultation with our lecturer, ms. Ratih and we understand more about what exactly we are going to present in our video project.

The next day, we visited the Ministry of Small Medium Enterprises in order to make an appointment with their staff first. However, fortunately, the staff was available at that time, so we just directly went to his office to begin the interview process with this person named Mr. Taufiq. He is the head of International Relations section of this ministry. He was very nice and intelligent. We got a lot of information from him related to our topic. Our questions are also answered perfectly by him. He's so professional.

With Mr. Taufiq (Staf ahli Hubungan Internasional Kementrian Koperasi dan UKM)

In my personal opinion, I like this project because I can explore more about the information of SMEs and I can meet new people and expand my networking. I can also know about the people experiences who owned the SME. I am able to know the point of view of the government by visiting the Ministry. To be honest, it's awesome for me to have a discussion about something with the expert. However, other than those fun, knowledgeable, and memorable experiences, this project is time-consuming for me because our group have to search for many references, resources and respondents and also editing the video. If we do not have a good time management, it's harder for us to produce maximum result. Moreover, as an International Relations student, we already had plenty assignments to do, so we probably have limited time.

But overall, this project is really useful for us to understand better about these economic phenomenon in details. Hope that our group will have the best video!:). 

-Dania

Multinational Corporations (MNCs) and The State

MNCs are interrelated to the state, their relationship may varied from positive to negative. In  this context, it will discuss about their relationship within the context of the home and host country where the MNCs are operated.

The home country of MNCs will get benefit, because MNCs contribute to the overall production, revenue, and GDP growth of the state. As for example, US multinationals corporations accounted for 23 percent of US private sector GDP (or value added) in 2007. They contributed 31 percent of the growth in real GDP and 41 percent of US gains in labor productivity since 1990. The larger the company, the higher the tax rates, especially when the country adapt a progressive tax system. The more income a MNC get, the more taxes they have to pay. Therefore the state will gain more revenue from taxes.

While MNCs in the host country will contribute to reduce the number of unemployment by employing many people. Other than that, MNCs will increase the consumption of the people in the host country due to their more attractive products than the domestic. However, sometimes because of this domination of MNCs in the host country, the other domestic industries, especially infant industries, will seek protection from the state to limit the power of MNCs through protectionism.

If we refer to a real life MNC, one of the example is McDonald's franchise. The McDonald's Corporation is the world's largest chain of fast foods restaurant, serving around 68 million customers daily in 119 countries across 35,000 outlets.. Their origin headquarter is in United States, and they also contribute to the growth of real GDP of US as mentioned in the previous paragraph. And when they set up their businesses all over the world, like for example in Indonesia, they require labour from the local people, so it creates job opportunity for indonesian people as well. Thus, it leads to more employment.

So, perhaps the MNCs tend to create more positive impacts for the home and host country rather than negative impacts. This can be proved by their contributions that indirectly strengthen the economy of both countries.

Dania S. Hardiani
170135984


http://www.mckinsey.com/insights/americas/growth_and_competitiveness_in_us

http://en.wikipedia.org/wiki/McDonald's

Monday, June 2, 2014

GSLC & Tahap Ketiga Video Project

Dalam postingan blog kali ini saya akan membahas tentang Multinational Corporation (MNC) dan juga proses video project kelompok, yaitu kelompok 12. Pertama saya akan membahas tentang Multinational Corporation (MNC) atau yang sering disebut juga Perusahaan Multinasional.

Terkait dengan adanya globalisasi perdagangan dan perkembangan perekonomian dunia, MNC menjadi fenomena yang dominan dalam hubungan internasional akhir-akhir ini. Dalam hal perekonomian suatu negara, MNC menjadi pengaruh yang signifikan sebab keberadaan MNC itu sendiri dalam suatu negara menjadi salah satu penyumbang pajak tertinggi bagi pendapatan suatu negara dan juga sekaligus bagi perkembangan ekonomi negara tersebut. MNC adalah suatu bentuk korporasi baru yang tidak dapat di hindari sebagai sebuah konsekuensi logis dari adanya globalisasi itu sendiri. MNC merupakan wujud dari perdagangan modern dimana profit merupakan orientasi utama dari keberadaan setiap MNC di suatu negara. Pengertian MNC itu sendiri yaitu suatu perusahaan yang bergerak atau beroperasi di luar negerinya sendiri dengan saham yang terdiri dari beberapa negara (lebih dari satu negara). MNC juga bisa diartikan sebagai suatu perusahaan yang berbasis di satu negara (negara induk) akan  tetapi perusahaan itu memiliki kegiatan produksi ataupun pemasaran cabang di negara-negara lain (negara cabang).

Suatu negara menjadi host country terhadap MNC yang berkembang di negara tersebut. Bagi host country, MNC dapat memberikan dampak positif dan juga negatif. Dengan adanya MNC di host country, maka negara host country akan mengharapkan bahwa MNC tersebut akan menguntungkan mereka, tetapi host country memilki beberapa keterbatasan, seperti sulitnya mereka dalam mengaplikasikan teknologi yang ditransfer oleh MNC. Host country juga memiliki ancaman untuk dijadikan eksploitasi oleh MNC. Untuk mengendalikan peran MNC di host country ada 2 instrumen power yang dapat digunakan, yaitu Potential Power dan Actual Power. Potential Power adalah kemampuan dasar dari suatu negara untuk mengendalikan apa yang sudah menjadi potensi di negaranya.  Actual Power adalah kemampuan pemerintah host country untuk menjalankan posisi tawarnya terhadap MNC, agar host country diuntungkan dengan adanya MNC. Apabila host country mampu memaksimalkan 2 instrumen power ini, maka host country akan mampu mengatur MNC yang masuk dan dapat diuntungkan oleh kehadiran MNC tersebut.

Selanjutnya saya akan membahas tentang proses video project kelompok kami. Pada tahap ketiga dari proses pembuatan video project, saya dan anggota yang lainnya yaitu Dania dan Andrew berniat untuk mewawancarai seorang ahli Hubungan Internasional. Sebelum kami mewawancarai seorang Staff Ahli Hubungan Internasional tersebut, pada hari Senin, 2 Juni 2014 kami berhasil mewawancarai seorang owner dari sebuah barber shop di daerah Jakarta Barat yang bernama Ipoel. Kami telah mendapatkan jawaban dari beberapa pertanyaan yang kami ajukan kepada owner dari baber shop tersebut mengenai topik kami. Kami cukup senang karena sudah mendapatkan satu orang yang dapat diwawancarai. Kami berniat untuk melakukan wawancara yang selanjutnya dengan seorang Staff Ahli Hubungan Internasional pada hari Jum'at, 6 Juni 2014. Tetapi pada hari Selasa, 3 Juni 2014 yang tepatnya pada hari ini, kami mencoba menghubungi Staff Ahli Hubungan Internasional tersebut untuk membuat janji wawancara dengan beliau. Bersyukurnya kami dapat langsung mewawancarai beliau hari ini. Jadi, kami sudah mendapatkan dua orang yang diwawancara. Lalu selanjutnya kami akan memikirkan isi dan proses pengeditan terhadap video kami. 


Fitri Rosvianti
1701361636